Nasehat untuk Pemerintah
Fiqh dalam Meng-Hajr Ahlul Bid'ah
بسم اللــــه الرحمـــــــــن الرحيم
الحَمْدَ للهِ الذِي أَرْسَلَ رَسَولَهُ بِالهُدَى ودِينِ الحَقِّ لِيُظهرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ، وَلَوْ كَرِهَ المُشْرِكُون، ثُمَّ أَكْمَلَ اللهُ بِهِ الدِّينَ، وَأَتَمَّ بِهِ النِّعْمَةَ؛ وَجَعَلَ مَنْ اتَّبَعَهُ هُمُ أَهَلَ الحَقِّ وَالهُدَى، وَمَنْ خَالَفَ هَدْيَهُ هُمْ أَهَلَ الضَّلَالِ وَالرَّدَى.
وَأَشْهَدُ أنْ لَا إِله إِلا اللهُ، وَحْدَهُ لَا شَريكَ لَهُ، وَأنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ المُصْطَفَى، وَإِمَامُ الأَتقِياءِ، وَخَاتَمُ الأَنْبياءِ، وَسَيِّدُ المُرسَلينَ، وَخَلِيلُ ربِّ العَالمِينِ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ اتَّبعَهُ بِإحْسَانٍ إِلَى يَومِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ:
Kaidah-Kaidah Dan Pedoman-Pedoman Dalam Mengenali Bid'ah
Al-Mu‘tazilah Dan Hubung Kaitnya Dengan Mihnah Khalaq Al-Qur’An
Mihnah khalaq al-Qur'an adalah sebuah peristiwa yang memicu perdebatan di kalangan pihak penguasa kerajaan dan sarjana Islam. Perdebatan tersebut terkait dengan apakah al-Qur'an itu makhluk atau bukan. Pemerintah saat itu bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa ini. Oleh karena itu, penulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran pemerintah pada saat itu terhadap peristiwa ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menganalisis dokumen terkait dengan topik ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan al-Ma'mun al-Rashid dan berakhir pada masa pemerintahan al-Mutawakil. Penelitian ini juga menunjukkan pentingnya memahami pandangan al-Mu'tazilah terhadap mihnah ini yang didukung oleh pemerintah saat itu.
Muqaddimah di Dalam Memahami Hadith Nabimu
رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَـٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌۭ رَّحِيمٌ
Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.