} -->

CINTA SIMBOLIS VS CINTA SEJATI

Oleh:
Maulana Dr. Muhammad Asri Yusuf , dari kuliah: 99 USHUL DIRAYAH DALAM MENGENAL HADIS DHAIF (LEMAH) DAN MAUDHU (PALSU)

“Mungkin kita akan menemukan pendapat ulama yang membolehkan Maulid. Tapi semua itu bukan hal yang aneh. Menurut saya, yang lebih aneh dan mengkhawatirkan adalah seolah-olah kita sudah kehilangan ‘rasa’ ketika mendengar bahwa para sahabat r.a tidak merayakan Maulid. 

Masalah besar akan muncul jika umat Islam sendiri kehilangan ‘rasa’ terhadap para sahabat Nabi .

Seolah-olah tindakan mereka, baik melakukan atau meninggalkan sesuatu, sudah tidak berarti apa-apa (seperti tidak ada nilainya tindakan mereka). Padahal mereka adalah generasi terbaik umat Islam. Mereka adalah golongan yang diridhai oleh Allah SWT dan dijamin masuk surga.

Mengenai isi dalam perayaan Maulid, apakah para sahabat r.a tidak paham tentang agama ini atau sebenarnya kita yang merasa lebih pandai dalam mengelola agama?

Kadang tanpa disadari, kita telah meremehkan para sahabat r.a yang diketahui bersedia mati untuk membela Nabi .

Inilah yang seharusnya lebih kita khawatirkan dibandingkan perbedaan-perbedaan yang muncul.”


  رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَـٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌۭ رَّحِيمٌ

Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.

TRENDING