Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis
🚨 Pernahkah kamu bertanya-tanya...
-
Kenapa sih umat Islam ribet banget puasa tanggal 10 Muharram?
-
Bukankah itu tradisi Yahudi? 🤔
-
Katanya bisa hapus dosa setahun, emang iya? Terlalu gampang banget dong!
Jujur aja, banyak dari kita cuma ikut-ikutan puasa Asyura tanpa benar-benar tahu dalil, sejarah, bahkan debat panas para ulama soal hari ini. Dalam ceramah panjang yang penuh wawasan ini, Prof. Dato' Dr. MAZA (Mufti Negeri Perlis) membongkar tuntas tentang puasa Asyura — dari asal nama, polemik riwayat, sampai bagaimana Islam menjaga identitasnya agar tak sekadar “meniru” agama lain.
Kalau kamu ngaku Muslim melek literasi syariah, yuk denger dulu audio lengkapnya sebelum berkomentar “ah cuma sunnah doang…” 😌
📌 Ringkasan Lengkap Poin-Poin Utama
🏷 1. Apa itu Asyura?
-
“Asyura” diambil dari kata Arab ‘asyir (عاشر) yang artinya “ke-10”.
-
Jadi, Asyura = hari ke-10 bulan Muharram.
-
Banyak orang keliru mengira Asyura itu bubur Asyura aja. 😂
🌙 2. Muharram: Bulan Allah
-
Nabi ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram.”
(HR. Muslim) -
Jadi, secara umum bulan Muharram adalah bulan yang sangat dianjurkan memperbanyak puasa.
⭐ 3. Keutamaan khusus puasa 10 Muharram
-
Hadits Abu Qatadah:
Puasa 10 Muharram menghapus dosa setahun yang lalu.
-
Ini motivasi utama kita puasa Asyura. Gampang banget kan? Tapi ya, dosa kecil ya, bukan yang berat-berat macam ghibah sebulan penuh. 🙈
📝 4. Dari mana asalnya? Jahiliyah pun sudah puasa!
-
Di zaman jahiliyah, Quraisy sudah puasa 10 Muharram, kemungkinan warisan ajaran Nabi Ibrahim.
-
Bahkan Nabi ﷺ juga sudah berpuasa Asyura saat masih di Mekah.
-
Setelah hijrah ke Madinah, Nabi tetap puasa Asyura dan memerintahkan para sahabat juga ikut.
🧐 5. Awalnya, wajib atau sunnah?
-
Sebelum Ramadhan diwajibkan, puasa Asyura sempat diperintahkan Nabi sebagai kewajiban.
-
Setelah Ramadhan diwajibkan, statusnya turun menjadi sunnah. Siapa mau puasa silakan, tak mau pun tak berdosa.
🔍 6. Nabi puasa karena ikut Quraisy atau Yahudi?
-
Bukan! Nabi berpuasa atas dasar wahyu Allah, bukan ikut Quraisy meski mereka puasa juga.
-
Quraisy sendiri kenal istilah puasa (shaum), salat, zakat, haji — tapi praktiknya banyak melenceng.
-
Nabi ﷺ datang bukan untuk meniru tapi meluruskan.
⚖ 7. Hadits Nabi jumpa Yahudi puasa Asyura
-
Riwayat Ibnu Abbas: Nabi tiba di Madinah, lihat Yahudi puasa 10 Muharram.
-
Mereka bilang:
"Ini hari Allah selamatkan Musa & menenggelamkan Fir‘aun. Kami puasa sebagai tanda syukur."
-
Nabi ﷺ bersabda:
"Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian."
Lalu Nabi puasa dan memerintahkan sahabat puasa.
🧩 8. Persoalan pelik yang dibahas para ulama
-
🔥 Kenapa bisa Nabi baru datang ke Madinah (bulan Rabi‘ul Awal), tapi kok lihat Yahudi puasa 10 Muharram?
➔ Jawaban: hadits itu bukan maksudnya Nabi lihat pas baru tiba, tapi saat sudah tinggal beberapa bulan & datang Muharram berikutnya. -
🔥 Yahudi kan pakai kalender syamsiah (matahari), kok bisa jatuh sama dengan kalender Qamari (bulan)?
➔ Bisa jadi waktu itu kebetulan hari puasanya bertepatan 10 Muharram menurut kalender Qamari, atau mungkin sebagian Yahudi Madinah ikut hitung bulan.
⚔ 9. Awalnya Nabi suka menyerupai Ahlul Kitab
-
Di masa awal Islam minoritas di Madinah, Nabi ﷺ sengaja banyak menyamakan diri dengan Ahlul Kitab (Yahudi & Nasrani) dibanding Quraisy yang musyrik.
-
Contohnya: kiblat menghadap Baitul Maqdis (Yerusalem), rambut disisir seperti mereka.
🧭 10. Setelah Islam kuat, Nabi minta berbeda
-
Saat umat Islam makin kuat & identitasnya kokoh, Nabi bersabda:
"Berbedalah kalian dengan Yahudi & Nasrani."
-
Karena itu Nabi anjurkan puasa Tasua (9 Muharram) + Asyura (10 Muharram) agar beda dari Yahudi.
-
Dalam riwayat lain juga disarankan puasa 10 & 11. Atau kalau tak sempat, cukup 10.
🎯 11. Ringkasan amalan
-
Idealnya: puasa 9, 10, dan 11 Muharram (untuk jelas berbeda & lebih afdhal).
-
Kalau tak sempat, minimal puasa tanggal 10.
-
Statusnya: sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), bukan wajib.
💡 12. Penutup: identiti & hikmah
-
Islam mengajar kita punya identitas sendiri.
-
Kadang menyesuaikan diri wajar, tapi jangan sampai hilang prinsip & jati diri Muslim.
-
Puasa Asyura bukan sekadar ritual, tapi syiar agar kita selalu terikat dengan kisah tauhid Nabi Musa, tegaknya kebenaran atas kebatilan Fir‘aun.
🚀 Jadi, mau ikut puasa Asyura hanya karena ikut-ikutan?
Atau mau puasa karena paham dalil, sejarah & maknanya? 😎
Kalau penasaran lebih dalam, dengarkan langsung ceramah lengkapnya dari Prof. MAZA biar lebih “ngeh” tentang detail-detail yang nggak tertulis di sini. 💬