Nabi SAW sering mengingatkan para sahabatnya tentang beberapa peristiwa di akhir zaman dan sebelum kedatangan hari kiamat, serta memberikan petunjuk tentang cara menghadapinya dan bagaimana seorang Muslim harus bersikap terhadapnya.
وفي هذا الحديثِ يُخبِرُ الصَّحابيُّ الجليلُ المُسْتورِدُ بنُ شَدَّادٍ رَضيَ اللهُ عنه عن رَسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ بعَلامةٍ مِن عَلاماتِ اقترابِ يومِ القيامةِ، فقال: «تَقُومُ السَّاعَةُ والرُّومُ أكْثَرُ النَّاسِ» عن غيرِهم مِن باقي الأجناسِ والأدْيانِ، والمرادُ بالرُّومِ النَّصارى؛ لأنَّ أهلَ الرُّومِ حينئذٍ نَصارى
Dalam hadis ini, sahabat yang mulia, Mustaurid bin Shaddad RA, menceritakan tentang tanda-tanda mendekatnya hari kiamat yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Beliau bersabda, 'Ketika hari kiamat tiba, bangsa Romawi (Rum) akan menjadi mayoritas di antara manusia,' yaitu mayoritas dari kelompok lain dan agama lain. Yang dimaksud dengan bangsa Romawi adalah umat Nasrani, karena pada saat itu bangsa Romawi adalah umat Nasrani.
وكان عَمرُو بنُ العاصِ رَضيَ اللهُ عنه حاضرًا وقْتَ أنْ حَدَّث المُسْتورِدُ
رَضيَ اللهُ عنه بهذا الحديثِ، فلمَّا سَمِعَ عمرُو بنُ العاصِ رَضيَ اللهُ عنه
هذا الحديثَ منَ المُستورِدِ بنِ شَدَّادٍ رَضيَ اللهُ عنه، قالَ لَه: «أَبصرْ ما
تَقولُ» يُراجِعُه في صِحَّةِ هذا القولِ ونِسبتِه إلى رَسولِ اللهِ صلَّى اللهُ
عليه وسلَّمَ، كما هي عادةُ الصَّحابةِ رَضيَ اللهُ عنهم في التَّأكُّدِ مِن
صِحَّةِ المَرويَّاتِ عن رَسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، حتَّى مِن
بعضِهم، فلمَّا أكَّد لَه المُستورِدُ أنَّه سَمِعَه منَ النَّبيِّ صلَّى اللهُ
عليه وسلَّمَ، علَّل عَمرُو بنُ العاصِ رَضيَ اللهُ عنه سَببَ كَثرَتِهم آخِرَ
الزَّمانِ؛ لأنَّ عندهم مِن الخصالِ والصِّفاتِ ما يَستحِقُّون به ذلك، وعدَّد
رَضيَ اللهُ عنه خِصالَهم، وهذا مِن بابِ الإنصافِ وليْس مِن بابِ المدْحِ لهم
وما هُم عليه مِن عَقيدةٍ
Pada saat Mustaurid RA mengisahkan hadis ini, 'Amr bin Al-'Ash RA juga ada di tempat. Ketika 'Amr bin Al-'Ash RA mendengar Mustaurid RA menyampaikan hadis ini, 'Amr bin Al-'Ash RA meminta Mustaurid RA untuk memberikan bukti dan menelusuri keabsahan ucapan ini serta mengaitkannya dengan Rasulullah SAW, seperti yang biasa dilakukan para sahabat untuk memastikan keabsahan riwayat-riwayat tentang Rasulullah SAW, bahkan dari sebagian di antara mereka. Setelah Mustaurid RA meyakinkan 'Amr bin Al-'Ash RA bahwa dia mendengarnya dari Nabi SAW, 'Amr bin Al-'Ash RA memberikan penjelasan tentang alasan Romawi menjadi mayoritas di akhir zaman, karena mereka memiliki sifat-sifat yang membuat mereka pantas mendapatkannya. 'Amr bin Al-'Ash RA menyebutkan beberapa sifat mereka, dan ini merupakan bentuk keadilan, bukan pujian terhadap mereka atau apa yang mereka yakini.
فقال رَضيَ اللهُ عنه فيهم: «أَحلمُ النَّاسِ عندَ فِتنةٍ»، يكونُ فيهم
العقلُ والتَّثبيتُ عندَ وُقوعِ الفِتنِ، فيكونونُ أصبَرَ النَّاسِ عندَ حُصولِ
شِدَّةٍ ومَهلكةٍ
'Amr bin Al-'Ash RA berkata tentang mereka, 'Mereka adalah orang-orang yang paling bijak dalam menghadapi fitnah,' artinya mereka memiliki akal dan kestabilan saat terjadi fitnah, sehingga mereka menjadi orang yang paling sabar saat menghadapi kesulitan dan bencana.
«وأَسرعُهم إفاقةً» أي: يَعودون لِصوابِ أمرِهم بعْدَ كلِّ مُصيبةٍ في سُرعةٍ ورُشدٍ
'Mereka adalah orang-orang yang paling cepat bangkit setelah tertimpa musibah,' artinya mereka kembali kepada kondisi yang benar setelah terjadi musibah dengan cepat dan bijak.
وأَوشكُهم كرَّةً بَعدَ فرَّةٍ»، أي: هُم أسرَعُ النَّاسِ في المُبادَرةِ إلى القِتالِ والرُّجوعِ إلى العدوِّ بعْدَ الهَزيمةِ
'Mereka adalah orang-orang yang paling siap dalam menghadapi musuh setelah mengalami kekalahan,' artinya mereka adalah orang-orang yang paling cepat berinisiatif untuk berperang dan kembali melawan musuh setelah mengalami kekalahan.
وهُم خيرُ النَّاسِ وأرحَمُهم وأشْفَقُهم لِمِسكينٍ ويَتيمٍ وضَعيفٍ، وفي رِوايةٍ أُخرى لمسْلمٍ: «وخَيرُ النَّاسِ لِمساكينِهم وضُعفائهِم» فيَقومونَ بالإحسانِ إليهمْ
'Mereka adalah orang-orang yang paling baik, paling ramah, dan paling simpatik terhadap orang miskin, yatim, dan lemah.' Dalam riwayat Muslim, disebutkan, 'Mereka adalah orang-orang yang paling baik dalam memperlakukan orang miskin dan lemah,' artinya mereka berbuat baik kepada mereka.
ثمَّ ذكَرَ لهم عَمرٌو رَضيَ اللهُ عنه خَصلةً خامسةً؛ وهي أحسَنُهم
وأجْمَلُهم، وهي أنَّهم: أمنَعُ النَّاسِ مِن ظُلمِ مُلوكِهم، أي: أنَّهم
يَمنَعون الملوكَ مِن الظُّلمِ، أو أنَّهم يَحمُون النَّاسَ مِن ظُلمِ الملوكِ.
Kemudian 'Amr bin Al-'Ash RA menyebutkan satu sifat lagi, yaitu mereka adalah orang-orang yang paling melindungi rakyat dari kezaliman raja-raja mereka, artinya mereka melarang para raja untuk berlaku zalim atau mereka melindungi rakyat dari kezaliman raja-raja tersebut.
قيل: إنَّ كلَّ تلك الأوصافِ الجميلةِ إنَّما كانت غالبةً على الرُّومِ الَّذين
أدْرَكَ عَمرٌو زَمانَهم.
Dikatakan bahwa semua sifat yang indah ini mayoritas ada pada bangsa Romawi yang dikenal oleh 'Amr bin Al-'Ash pada zamannya.
وفي الحديثِ: أنَّه لا بأْسَ بمَدحِ الأوصافِ الحَسَنةِ وإنْ وُجِدَت في
الكفَّارِ، ويَحسُنُ ذِكرُها على سَبيلِ الاعتبارِ، ولِحضِّ المسْلِمين على
الأخْذِ بها؛ فإنَّهم أحَقُّ بها وأهْلُها.
Dalam hadis ini juga dinyatakan bahwa tidak masalah untuk memuji sifat-sifat yang baik, bahkan jika dimiliki oleh orang-orang kafir. Ini digunakan sebagai contoh untuk mengingatkan umat Islam untuk mengadopsi sifat-sifat baik ini, karena mereka lebih berhak dan cocok untuk diterapkan oleh umat Islam.
https://dorar.net/hadith/sharh/20712