Ilmu hadits bukan warisan eksklusif untuk ustaz dan santri, tapi fondasi buat siapa pun yang ingin selamat dari hoax atas nama agama. Lewat bait-bait klasik Bayquniyyah, kita bedah cara kerja validasi hadits: mulai dari sanad, matan, hingga logika ilmiah para ulama. Ini bukan soal hafalan, tapi soal tanggung jawab intelektual—biar kamu tahu mana sabda Nabi ﷺ dan mana cuma “katanya”.
Disusun dan dirapikan oleh:
✍️ Hamba yang fakir akan ampunan Tuhannya
Dr. Muhammad bin Ali Al-Ghamidi
(semoga Allah mengampuninya, juga kedua orang tuanya)
📚 Seluruh teks asli berbahasa Arab dalam karya ini merupakan hasil susunan beliau. Versi terjemahan dan penjelasannya telah dikembangkan ulang oleh tim Home of Hadith dengan gaya Gen Z—agar lebih mudah dicerna, dekat dengan realita, dan tetap setia pada substansi keilmuan.
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد
لله رب العالمين مالك يوم الدين والصلاة والسلام على الهادي البشير السراج المنير
نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين وبعد:
فهذه
كلمات مستفادة ونكات مقتبسة وثمار مجتناه من شروحات المحدثين وحواشي المحققين على
المنظومة اللطيفة الموسومة بـ ( البيقونية ) في علم مصطلح الحديث.وهي منظومة قد
عظم وقعها, وعم نفعها, وغاية عملي فيها الجمع والترتيب علَّني أسلك في سلكهم
وأُحشر في زمرتهم وأتشبه بهم وأقتفي أثرهم ، وأقول ابتداء :
الحديث لغة: ضد القديم.
اصطلاحاً:
ينقسم إلى قسمين (علم الحديث رواية ، وعلم الحديث دراية ) والقسم الثاني هو محل
دراستنا حول هذا النظم المبارك .
والمقصود بعلم الحديث
دراية: أي من جهة الدراية والتفكر في
أسانيده ومتونه ، وسأعرف به فيما يلي :
🧠🔥 Opening Vibe Check:
"Bismillah..."
Yuk mulai dengan niat yang lurus. Semua puji cuma buat Allah, Sang Pemilik Hari
Pembalasan. Shalawat dan salam buat Nabi Muhammad ﷺ
— cahaya yang bener-bener nuntun kita keluar dari gelap ke terang. ✨
📚🎓 Apa Sih Tulisan Ini?
Ini bukan sembarang tulisan. Ini hasil
ngeracik ilmu dari para ulama hadits top, yang ngulik dan ngejelasin syair
klasik bernama Manzhumah Al-Bayquniyyah — sebuah karya legend dalam
dunia ilmu hadits.
📌 Fun fact: Karya ini tuh pendek, tapi
impact-nya gede banget! Dipelajari dari pesantren sampai kampus. Dan yang nulis
teks ini bilang:
"Gue cuma ngumpulin, nyusun ulang, biar bisa ikut jejak ulama-ulama
keren itu. Siapa tahu bisa bareng mereka di akhirat nanti. Aamiin." 🫱🏻🫲🏼
💬 So, Apa Itu Hadits?
Secara bahasa:
Hadits = lawannya “jadul” alias yang lama. Jadi ya… hadits itu something new,
bukan lawas.
Secara istilah:
Ilmu hadits itu dibagi dua bagian besar:
1. Riwayah — fokusnya ngumpulin dan nyampein hadits.
2. Dirayah — ini yang bakal kita pelajari, alias mikir
dan ngulik secara kritis isi dan sanad hadits itu. Gak cuma copy-paste, tapi
paham dan validasi. 🔍📖
🎯 Fokus Kita di Mana?
Fokus kita di sini adalah ilmu hadits
secara dirayah — artinya kita bakal bedah hadits dari sisi:
- Sanad (rantai perawi)
- Matan (isi/konten)
- Dan gimana cara ulama bedain mana
yang valid, mana yang lemah, mana yang perlu dikaji lebih dalam.
🔚 Wrap Up (for now):
Jadi intinya, tulisan ini ngajak kamu buat:
- Nggak cuma dengerin atau hafalin
hadits...
- Tapi juga ngerti cara kerja para
ulama dalam ngecek kebenarannya.
Kita diajak buat melek ilmu, biar bisa
ikut jalur mereka — jalan para ahli hadits, jalan pencari kebenaran. 🛤️💫
1- تعريفه : علم يعرف منه حقيقة الرواية وشروطها
وأنواعها وأحكامها وحال الرواة وشروطهم وأصناف المرويات وما يتعلق بها.
2- موضوعه : الراوي والمروي من حيث القبول والرد.
3- ثمرته ( فائدته ): معرفة ما يقبل وما يُردُّ من ذلك.
4- فضله: فوقانه على سائر العلوم ؛ كيف وهو من أجلّ العلوم
الشرعية فعليه تقوم باقي العلوم ومن لم يكن عنده إلمام به أخطأ وأوقع غيره في
الخطأ وانحرف عن النهج السديد من حيث يشعر أو لا يشعر سواء أكان مفسراً أو فقيهاً
أو أصولياً أو واعظاً. وإن الذي يتكلم في أمور الشرع وهو جاهل بهذا العلم معرض في
الدخول تحت الوعيد النبوي (من كذب عليّ متعمداً فليتبوأ مقعده من النار).
5- نسبته: تباينه ومخالفته وتميزه عن سائر
العلوم.
6- واضعه : هو القاضي أبو محمد الحسن بن عبد
الرحمن بن خلاد الشهير بالرَّامَهرمْزي.
7- اسمه: علم الحديث دراية ، ويسمى علم مصطلح
الحديث، ويقال له أيضاً : علوم الحديث .
8- استمداده: من الأحاديث النبوية والآثار
المروية.
9- حكمه : الوجوب العينيّ على قارئ الحديث,
والوجوب الكفائي على أهل كل ناحية.
10- مسائله: قضاياه الباحثة عن أحوال السند
والمتن كقولهم : كلُّ حديث اشتمل على اتصال السند والعدالة والضبط وخلا عن الشذوذ
وعن العلِّة القادحة فهو صحيح وهكذا.
💡 Apa Itu Ilmu Hadits Dirayah (alias Ilmu
Musthalah Hadits)?
1️⃣ Definisi (تعريفه):
Ilmu ini ngajarin kita buat ngebedain mana
hadits yang bisa dipercaya dan mana yang enggak.
📌 Isinya bahas:
- Gimana cara meriwayatkan hadits
dengan benar
- Syarat-syarat hadits yang sah
- Jenis-jenis hadits
- Hukum-hukum terkait
- Profil para perawi (rowi) dan
gimana kita nilai kelayakan mereka
- Dan jenis-jenis riwayat beserta
hal-hal teknis lainnya
👉 Gampangnya: ini ilmu yang jadi “filter ilmiah” buat hadits-hadits yang
berseliweran di luar sana.
2️⃣ Topiknya (موضوعه):
🎯 Fokus utamanya ada dua:
- Perawi (yang meriwayatkan hadits)
- Riwayat (isi hadits itu sendiri)
Dua-duanya dilihat dari segi: apakah bisa diterima (maqbūl) atau harus ditolak (mardūd).
3️⃣ Fungsinya / Manfaatnya (ثمرته):
🔍 Supaya kita bisa tahu:
❝ Mana hadits yang bisa dipakai dan mana yang
harus di-skip. ❞
Bukan asal share hadits dari broadcast, tapi dicek dulu. Ini ilmunya buat
ngebedain mana “info langit” dan mana “hoax bersanad.”
4️⃣ Keutamaannya (فضله):
🥇 Ilmu ini termasuk yang paling mulia dalam
Islam.
Kenapa? Karena:
- Jadi pondasi buat semua ilmu
syar’i lainnya: tafsir, fiqh, ushul, dll.
- Kalau salah dalam hadits, bisa
jadi menyesatkan diri sendiri & orang lain.
🔴 Dan yang paling ngeri:
“Siapa yang sengaja berdusta atas namaku,
siap-siap duduk di neraka.”
(HR. Bukhari & Muslim)
👉 Jadi kalau kita bicara agama tapi nggak
ngerti hadits, bahaya banget. Bisa kena ancaman hadits ini langsung. 💥
5️⃣ Hubungannya dengan Ilmu Lain (نسبته):
🧬 Ilmu ini berdiri sendiri, beda dari
ilmu-ilmu lain, walaupun saling support. Tapi dia punya karakteristik,
istilah, dan metode khusus.
6️⃣ Siapa yang Pertama Kali Menyusun Ilmu Ini? (واضعه):
📖 Orang pertama yang sistematisin ilmu ini
adalah:
Al-Qāḍī Abū Muḥammad al-Rāmahurmuzī (rahimahullah)
7️⃣ Nama Lainnya (اسمه):
Ilmu ini dikenal dengan beberapa nama:
- ‘Ilm al-Ḥadīth Dirāyah
- ‘Ilm Muṣṭalaḥ al-Ḥadīth
- Kadang juga disebut ‘Ulūm
al-Ḥadīth
Semua merujuk ke ilmu yang sama: ilmunya buat
ngecek dan validasi hadits.
8️⃣ Sumber Pengambilannya (استمداده):
📌 Diambil dari:
- Hadits-hadits Nabi ﷺ
- Atsar sahabat dan tabi’in
- Dan karya para ulama muhadditsin
dari generasi ke generasi
9️⃣ Hukumnya (حكمه):
✅ Fardhu ‘Ain — wajib banget bagi siapa
saja yang belajar, ngajarin, atau nyampaikan hadits.
✅ Fardhu Kifayah — wajib ada dalam tiap
komunitas Muslim (kampus, pondok, kota), walaupun gak semua harus jadi
pakarnya.
🔟 Topik-topik yang Dikaji (مسائله):
🔍 Ilmu ini ngebahas hal-hal teknis seperti:
- Apa itu hadits shahih, dha’if,
hasan, dll.
- Syarat-syarat sebuah hadits
disebut valid:
✦ Sanad-nya nyambung
✦ Rowinya adil dan kuat ingatan
✦ Gak ada syadz (menyelisihi yang lebih kuat)
✦ Gak ada ‘illah (cacat tersembunyi)
🧠💥 Kesimpulan Gen Z Style:
Ilmu Musthalah Hadits itu kayak anti-virus
spiritual.
📛 Nggak semua yang "katanya hadits"
itu sahih.
💬 Ilmu ini ngajarin kita buat paham:
Mana yang asli dari Nabi ﷺ, mana yang cuma copy-paste tanpa sanad.
Dan ini juga jadi tameng biar kita nggak
asal ngomong agama. Karena salah satu penyebab sesatnya umat adalah banyak
ngomong, tapi gak ngerti sumbernya.
عرض
موجز لأهم المصنفات في علم الحديث دراية :
سبق
أن ذكرت أن واضع علم الحديث دراية هو الإمام الرامهرمزي (ت 360هـ), وهو أبو محمد
الحسن بن عبد الرحمن بن خلاَّد واسم كتابه ( المحدث الفاصل بين الراوي والواعي ).
والمقصود بقولنا إنه هو
واضع هذا الفن باعتبار تأليفه كتاباً مستقلاً فيه: وإلا فقد سُبق الرامهرمزي
بالكتابة في جملة من علوم المصطلح لكن لا على وجه الاستقلال وإنما عرضاً في ثنايا
تواليفهم ومن هؤلاء على سبيل الاختصار:
1-
الإمام الشافعي في كتابه الرسالة. 2-
الإمام علي بن المديني في كتابه العلل (234).
3-الإمام
مسلم بن الحجاج(261). 4-الإمام أبو داود
السجستاني(275).
5-
الإمام أبو عيسى الترمذي.
ثم
جاء الرامهرمزي فألّف كتابه الآنف الذكر , استوعب غالب ما كتبه من قبله ، ثم توالت
المصنفات بعده وهي على النحو التالي :
1- (
معرفة علوم الحديث ) لأبي عبد الله الحاكم النيسابوري (405).
2- ثم
جاء الخطيب البغدادي (463) فألّف جملة من المصنفات مثل: الكفاية في علم الرواية.
والجامع لآداب الراوي وأخلاق السامع حتى كان كما قال الحافظ أبو بكر بن نقطة
(629): كل من أنصف علم أن المحدثين بعد
الخطيب عيال على كتبه.
3- (
الإلماع إلى معرفة أصول الرواية وتقييد السماع ) للقاضي عياض بن موسى اليحصبي
المالكي (544).
4-
حتى جاء الحافظ الفقيه أبو عمرو بن الصلاح (643) فلمّ شتات هذا الفن في كتاب عظيم
اسمه : ( علوم الحديث ) الشهير بـ (مقدمة ابن الصلاح ) فاجتمع في كتابه ما تفرق في
غيره كما قاله الحافظ ابن حجر (852).
- عكف
العلماء على مقدمة ابن الصلاح وكان لهم حولها خدمات مختلفة فمنهم من شرحها ومنهم
من اختصرها ومنهم من نظمها.
📚✨ Sejarah Singkat & Karya Kunci dalam Ilmu
Hadits Dirayah
Ilmu hadits itu gak langsung “jadi” kayak
sekarang. Ada proses panjang yang dilalui para ulama — dari nyebar-nyebarin
hadits secara lisan, sampai akhirnya dibukukan secara rapi dan sistematis.
Let’s go to the timeline. ⏳
👤 1. Siapa Pencetus Ilmu Hadits Dirayah?
📌 Yang pertama kali nulis buku khusus tentang
ilmu ini adalah:
Imam al-Ramahurmuzi (w. 360 H)
➡️ Bukunya: المُحدِّث
الفاصل بين الراوي والواعي
Artinya: “Perbedaan antara orang yang sekadar meriwayatkan dan yang benar-benar
paham isi hadits.”
Tapi bukan berarti beliau orang pertama yang
bahas ilmu ini. Sebelum beliau, udah ada ulama lain yang nyisipin pembahasan
musthalah hadits di dalam karya-karya mereka, meskipun belum jadi buku
khusus.
📜 2. Para Ulama Sebelum Al-Ramahurmuzi
Siapa aja yang udah nulis soal ilmu hadits
sebelum Ramahurmuzi meskipun nggak fokus secara khusus?
1. Imam asy-Syafi’i 🧠 – lewat kitab Ar-Risālah
2. Imam ‘Ali bin al-Madini – kitab Al-‘Ilal
3. Imam Muslim – (ya, penyusun Shahih Muslim!)
4. Abu Dawud As-Sijistani – penulis Sunan Abu Dawud
5. At-Tirmidzi – penulis Sunan Tirmidzi
🧩 Mereka semua bahas ilmu hadits, tapi masih
“nyelip” di antara topik lain. Baru setelahnya, al-Ramahurmuzi fokuskan jadi
satu buku utuh. That’s the game-changer. 🎯
📚 3. Setelah Al-Ramahurmuzi: Generasi Emas
Klasik Hadits Dirayah
Ini dia daftar kitab-kitab klasik yang jadi
tonggak penting dalam ilmu hadits dirayah (dan nama-nama yang harus kamu kenal
kalau serius belajar hadits):
📘 1. Ma’rifah ‘Ulūm al-Hadīts
👤 Penulis: Imam Al-Hakim An-Naisaburi (w. 405
H)
➡️ Salah satu karya awal yang rapi dan luas
cakupannya dalam musthalah hadits.
📗 2. Al-Kifāyah fi ‘Ilm ar-Riwāyah &
Al-Jāmi’ li Ādāb ar-Rāwi
👤 Penulis: Al-Khathib Al-Baghdadi (w. 463 H)
💬 Kata Ibn Nuqthah:
"Semua ahli hadits setelah Al-Khathib itu
nyusu dari kitab-kitabnya."
🔥 Artinya: dia benar-benar legend!
📙 3. Al-Ilmā’ ilā Ma’rifah Uṣūl ar-Riwāyah wa
Taqyīd as-Samā’
👤 Penulis: Qadhi ‘Iyadh (w. 544 H)
➡️ Nambah dimensi adab & metode penyampaian
hadits secara lebih detail.
📕 4. ‘Ulūm al-Hadīts (Maqaddimah Ibn aṣ-Ṣalāḥ)
👤 Penulis: Imam Ibn aṣ-Ṣalāḥ (w. 643 H)
📌 Masterpiece-nya ilmu hadits dirayah!
➡️ Kitab ini sukses menggabungkan semua ilmu
dan istilah yang berserakan jadi satu referensi utama.
Kata Ibn Hajar:
"Apa yang tersebar dalam berbagai kitab
sebelumnya, disatukan oleh Ibn aṣ-Ṣalāḥ."
🔄 Apa yang Terjadi Setelahnya?
💡 Karena kitab Muqaddimah Ibn aṣ-Ṣalāḥ
itu powerful banget, para ulama generasi setelahnya:
- 🔍 Ada yang nulis syarah (penjelasan)
- ✂️ Ada yang membuat ringkasan
- 🎶 Bahkan ada yang bikin dalam bentuk
nazham (puisi ilmiah) — kayak Manzhumah al-Bayquniyyah yang
lagi kita bahas ini!
🧠✨ Kesimpulan Gen Z Style:
Ilmu hadits dirayah itu punya sejarah
panjang dan berlapis, dibangun dari generasi ke generasi oleh ulama-ulama
besar. Ilmu ini gak muncul tiba-tiba, tapi lahir dari kebutuhan untuk
jaga kemurnian sabda Nabi ﷺ di tengah zaman yang
makin luas penyebaran haditsnya — termasuk hadits palsu dan manipulasi.
📌 Kita belajar semua ini bukan buat
keren-kerenan... tapi karena ini tanggung jawab ilmiah dan akhlak keagamaan.
Kalau kamu serius belajar hadits, kamu harus
tahu “siapa yang ngomong, kitabnya apa, sanadnya nyambung atau tidak, dan
kualitasnya gimana.” Gak bisa modal “katanya.” 💯
- فأما الشارحون لها فمنهم :
1-
بدر الدين الزركشي (794) وسمّاه ( النكت على ابن الصلاح ), وحقّق رسالة علمية
بالمدينة وطبع.
2-
زين الدين العراقي (806) وسمّاه ( التقييد والإيضاح لما أطلق وأغلق من كتاب ابن
الصلاح ), وهو مطبوع عدة طبعات ، أفضلها بتحقيق الدكتور/ أسامة خياط .
3-
الحافظ ابن حجر العسقلاني (852) سماه : (الإفصاح على نكت ابن الصلاح ), وهو
المعروف بـ(النكت على كتاب ابن الصلاح ) وهو مطبوع بتحقيق الدكتور/ ربيع بن هادي
المدخلي وهو مفيد للغاية غير أنه لم يكمله.
-
وأما المختصرون لها فمنهم :
1-
أبو زكريا النووي (676) وسمّاه : ( إرشاد طلاب الحقائق إلى معرفة سنن خير الخلائق
).
ثم
لخصه في كتاب آخر سمّاه ( التقريب والتيسير في معرفة سنن البشير النذير ) وشرح هذا
الكتاب العلامة السيوطي (911) في كتابه المشهور ( تدريب الراوي).
2-
بدر الدين بن جماعة (733) سمّاه ( المنهل الروي في مختصر علوم الحديث النبوي ) وهو
مطبوع.
3-
حسين بن عبد الله الطيبي (743) سمّاه ( الخلاصة في أصول الحديث ) مطبوع
بتحقيق/صبحي السامرائي.
4-
عماد الدين بن كثير (774) سمّاه ( اختصار علوم الحديث ) وقد شرحه العلامة/أحمد
شاكر واشتهر شرحه باسم ( الباعث الحثيث ).
5-
سراج الدين ابن الملقن (804) سمّاه ( المقنع في علوم الحديث )، حقّق رسالة علمية
قديماً ولم يطبع وحقّقه الشيخ/عبد الله بن يوسف الجديع وهو مطبوع في مجلدين.
6-
سراج الدين البلقيني (805) سمّاه ( محاسن الاصطلاح في تضمين كتاب ابن الصلاح ) وهو
مطبوع بتحقيق الدكتورة/عائشة بنت الشاطئ.
📚💥 Para Ulama yang Ngebedah “Muqaddimah
Ibn aṣ-Ṣalāḥ”
🔍 1. Para Pen-Sharah (yang menjelaskan)
Ini dia para ulama yang nulis syarah
alias penjelasan mendalam terhadap kitab Muqaddimah Ibn aṣ-Ṣalāḥ — dan
trust me, karya mereka bener-bener detail dan keren!
📘 a) Badruddin Az-Zarkasyi (w. 794 H)
📝 Bukunya: An-Nukat ‘ala Ibn aṣ-Ṣalāḥ
➡️ Udah diteliti dalam disertasi ilmiah di
Universitas Madinah dan sekarang udah dicetak.
📌 Catatan: Ini salah satu syarah awal
yang memperluas bahasan Ibn aṣ-Ṣalāḥ dengan tambahan catatan analitis.
📗 b) Zainuddin Al-‘Iraqi (w. 806 H)
📝 Judul kitab: At-Taqyīd wal-’Īḍāḥ limā
Ughliqa wa Ūṭliqa min Kitāb Ibn aṣ-Ṣalāḥ
➡️ Cetakannya banyak, tapi versi terbaiknya
direvisi oleh Dr. Usamah Khayyāṭ.
🎯 Ini syarah yang super penting dan sering jadi
rujukan lanjutan di madrasah dan ma’had hadits.
📙 c) Ibnu Ḥajar al-‘Asqalānī (w. 852 H)
📝 Bukunya: Al-Ifṣāḥ ‘ala Nukat Ibn aṣ-Ṣalāḥ
(dikenal juga sebagai An-Nukat ‘ala Kitāb Ibn aṣ-Ṣalāḥ)
➡️ Diedit dan ditahqiq oleh Dr. Rabī‘ bin
Hādī al-Madkhalī
📌 Sayangnya... beliau belum sempat
menyelesaikannya full, tapi isi yang sudah ditulis sangat bermanfaat dan ilmiah
banget!
✂️📘 Para Ulama yang Membuat Ringkasan
(Mukhtashar) dari Kitab Ibn aṣ-Ṣalāḥ
Kalau kamu tipe orang yang butuh versi
padat dan langsung ke poin, kamu bakal suka karya-karya ini. Mereka ringkas
isi kitab Ibn aṣ-Ṣalāḥ tanpa mengurangi kualitas.
📗 1. Imam An-Nawawi (w. 676 H)
📝 Ringkasannya ada dua:
- Irsyād Ṭullāb al-Ḥaqā’iq
- At-Taqrīb wat-Taysīr fī Ma’rifah
Sunan al-Bashīr an-Nadhīr
🎯 Kitab Taqrīb wat-Taysīr ini kemudian
dijelaskan lagi oleh:
📚 Imam As-Suyuthi (w. 911 H) lewat kitab
legend-nya Tadrīb ar-Rāwī — buku yang wajib dimiliki pencinta ilmu
hadits!
📘 2. Badruddin bin Jama‘ah (w. 733 H)
📝 Karyanya: Al-Manhal ar-Rawī fī Mukhtashar
‘Ulūm al-Ḥadīth an-Nabawī
➡️ Udah dicetak dan mudah ditemukan. Padat dan
berstruktur.
📙 3. Al-Ṭayyibī (w. 743 H)
📝 Karyanya: Al-Khulāṣah fī Uṣūl al-Ḥadīth
➡️ Diedit oleh peneliti hadits terkenal Ṣubḥī
as-Sāmarrā’ī
📗 4. Ibnu Katsīr (w. 774 H)
📝 Bukunya: Ikhtiṣār ‘Ulūm al-Ḥadīth
💥 Penjelasan terkenalnya ditulis oleh Ahmad
Shākir, dan diberi nama: Al-Bā‘ith al-Ḥathīth
➡️ Ini salah satu kitab yang paling sering
dipakai santri dan mahasiswa hadits!
📕 5. Ibnu al-Mulaqqin (w. 804 H)
📝 Kitabnya: Al-Muqni‘ fī ‘Ulūm al-Ḥadīth
➡️ Awalnya cuma naskah ilmiah, tapi akhirnya
dicetak dalam dua jilid oleh Syaikh ‘Abdullāh bin Yūsuf al-Juday‘
🎯 Salah satu ringkasan yang ditulis dengan
metode akademik tinggi.
📘 6. As-Sirāj al-Balqīnī (w. 805 H)
📝 Karyanya: Maḥāsin al-Iṣṭilāḥ fī Taḍmīn
Kitāb Ibn aṣ-Ṣalāḥ
➡️ Diedit dan diteliti oleh Dr. ‘Ā’ishah bint
ash-Shāṭi’, ulama dan akademisi perempuan yang luar biasa.
🔚 Kesimpulan Gen Z Style:
Kitab Muqaddimah Ibn aṣ-Ṣalāḥ tuh kayak
“central database”-nya ilmu hadits dirayah.
Dan karena penting banget, para ulama dari zaman ke zaman bikin:
- 📝 Syarah untuk yang mau dalemin
- ✂️ Ringkasan buat yang mau versi padat
- 🎶 Bahkan ada yang nulis dalam bentuk puisi
(macam Bayquniyyah)
Ilmu hadits gak akan bisa dilepas dari kitab
ini. Semua pelajar hadits — dari santri sampai doktor — pasti akan
bersinggungan sama karya-karya di atas. Jadi jangan skip sejarahnya kalau mau
jadi “pemain utama” di bidang ini. 🧠🔥
- وأما الناظمون لها فمنهم :
1-
الحافظ زين الدين العراقي (806) في ألف بيت سمّاه ( ألفية الحديث ) وعلى هذا النظم
شروحات أبرزها :
أ-
شرحه هو وسمّاه ( التبصرة والتذكرة ) مطبوع في المغرب قديماً.
ب-
الحافظ شمس الدين السخاوي (902) وسمّاه ( فتح المغيث بشرح ألفية الحديث ) وهو شرح
عظيم لا يستغنى عنه من أراد ضبط هذا الفن وهو مطبوع بعدة تحقيقات غالبها سيء جداً
وأمثلها بتحقيق الشيخ علي حسين علي الهندي في أربع مجلدات.
جـ-
الشيخ زكريا الأنصاري (925) وسمّاه : ( فتح الباقي على ألفية العراقي) وهو مطبوع
مع شرح العراقي بتحقيق/ محمد بن الحسين العراقي الحسني, في طبعة واحدة في ثلاث
مجلدات.
2-
الحافظ جلال الدين السيوطي (911) في ألف بيت سمّاه ( ألفية الحديث ) نظمها في خمسة
أيام كما ذكر في آخرها وهذا النظم أعاد فيه السيوطي ترتيب كتاب ابن الصلاح بطريقة مغايرة خلافاً لألفية
العراقي التي جرى فيها على ترتيب ابن الصلاح ولم يغيّره فمن هذه الجهة فضّل بعضهم
هذا النظم على نظم العراقي. وعلى هذا النظم شروحات عدة منها:
أ-
شرح السيوطي نفسه وسمّاه : ( البحر الذي زخر بشرح ألفية الأثر ) ولم يكمله وقد
حقّق هذا الشرح الدكتور/أنيس طاهر , والدكتور /عبد الباري الأنصاري في رسائل
علمية.
ب-
شرح الشيخ محمد محفوظ بن عبد الله الترمسي المكي , وسمّاه : ( منهج ذوي النظر شرح
منظومة الأثر ) وقد طبع هذا الشرح وهو متوسط في مجلد.
جـ-
العلامة أحمد بن محمد شاكر , وهو مطبوع وليس له اسم يُعرف به.
6-
وهناك جملة من الكتب صنفها أصحابها بقصد الاختصار والتقريب للفن , وأشهر هذه
المختصرات :
(
الموقظة ) للحافظ أبي عبد الله الذهبي ، ويظهر أنه اختصر فيه كتاب الاقتراح لشيخه
الفقيه ابن دقيق العيد .
و
(ونخبة الفكر في مصطلح أهل الأثر ) للحافظ ابن حجر العسقلاني وهذا الكتاب يعتبر
نقلة كبيرة في هذا الفن حيث إن الحافظ أعرض عن الطريقة التي كتب بها الفن من ابن
الصلاح فمن بعده , فأعاد ترتيب الفن بطريقة منطقية حيث بدأ بالكلام عن الخبر من
حيث وصوله إلينا فذكر أنه على نوعين متواتر وآحاد وشرع في الحديث عن كل قسم منهما
وهذا المختصر من أنفع المختصرات في هذا الفن حتى إنه مختصر يُستغنى به عن كثير من
المطوّلات ولا يُستغنى بكثير من المطوّلات عنه.
لذا
فقد كثرت المصنفات في شرح هذا المختصر فمن أشهرها شرح المؤلف نفسه الموسوم بـ
(نزهة النظر شرح نخبة الفكر ) ، وشرح النخبة الملا علي القارئ (ت 1014) , و (
اليواقيت والدرر شرح نخبة الفكر ) للمناوي (ت 1031) وغيرها. وله نظم بعنوان ( قصب السكر نظم نخبة الفكر ) للأمير الصنعاني
اليماني.
7-
وهناك مختصر لطيف من جملة المختصرات قبله واسمه ( نظم البيقونية ) وهو الذي نحن
بصدد شرحه والتعليق عليه.
🎶📚 Ilmu Hadits dalam Bentuk Nazham: Ketika Ilmu
Dibuat Puitis!
Nah, selain ditulis dalam bentuk prosa dan
kitab tebal, banyak ulama yang menulis ilmu hadits dalam bentuk puisi ilmiah
(nazham). Kenapa?
Karena:
- 🧠 Gampang dihafal
- 📝 Struktur tertata
- 🔁 Cocok banget buat sistem talaqqi (ngaji
sambil nyimak dan ngafal)
Let’s break it down! ⬇️
🎤 1. Alfiyah Hadits karya Al-‘Irāqī (w. 806 H)
📌 Sebuah nazham berisi 1000 bait
(makanya disebut Alfiyah) tentang ilmu hadits.
📘 Judulnya: ألفية
الحديث
🛠️ Di antara penjelas (syarh)-nya:
🔸 a) Penjelasan dari Al-‘Irāqī sendiri
📝 Judul: التبصرة
والتذكرة
➡️ Dicetak lama di Maroko. Full of gems!
🔸 b) Imam As-Sakhāwī (w. 902 H)
📝 Judul: فتح المغيث
بشرح ألفية الحديث
📚 Ini salah satu syarh terlengkap dan
terdalam, meski banyak cetakannya kurang bagus.
✨ Versi terbaik: Tahqiq oleh Syaikh ‘Ali
Husain ‘Ali al-Hindi — 4 jilid!
🔸 c) Zakarīyā Al-Anṣārī (w. 925 H)
📝 Judul: فتح الباقي
على ألفية العراقي
➡️ Dicetak bareng Alfiyah & syarah-nya dalam
edisi 3 jilid oleh Muḥammad al-Ḥusain al-‘Irāqī al-Ḥasanī.
🪄 2. Alfiyah Hadits karya As-Suyūṭī (w.
911 H)
📘 Juga disebut ألفية
الحديث
➡️ Uniknya: beliau bikin ini cuma dalam lima
hari! 🏃💨
💡 Bedanya dengan Alfiyah al-‘Irāqī:
- Al-‘Irāqī ikutin urutan Ibn aṣ-Ṣalāḥ
- As-Suyūṭī bikin susunan baru yang lebih sistematis
dan mudah dicerna
👉 Makanya, banyak ulama lebih prefer Alfiyah Suyūṭī dari sisi pedagogik.
📖 Penjelas-penjelasnya:
🔸 a) As-Suyūṭī sendiri
📝 Judul: البحر الذي
زخر بشرح ألفية الأثر
➡️ Sayangnya, beliau belum sempat selesaikan.
📚 Udah diteliti oleh:
- Dr. Anīs Ṭāhir
- Dr. ‘Abdul-Bārī al-Anṣārī
🔸 b) Syaikh Muḥammad Maḥfūẓ at-Tarmasī (dari
Mekah)
📝 Judul: منهج ذوي
النظر شرح منظومة الأثر
➡️ Dicetak dalam satu jilid. Penjelasannya cukup
sedang, gak terlalu ringkas, gak terlalu detail. Pas buat santri tingkat
menengah.
🔸 c) Al-‘Allāmah Aḥmad Shākir
📝 Karyanya tanpa judul khusus, tapi
dicetak dan sangat bermanfaat untuk memahami bait-bait Suyūṭī.
📘 3. Kitab-Kitab Ringkas dan Klasik yang Masih
Dipakai Sampai Sekarang
Beberapa ulama juga nulis versi short but
solid buat yang butuh ringkasan kilat:
💡 Al-Mūqiẓah — oleh Imam Az-Zahabī
➡️ Banyak yang bilang ini versi ringkas dari
kitab Al-Iqtirāḥ karya gurunya, Ibn Daqīq al-‘Īd.
💡 Nukhbah al-Fikar — oleh Ibnu Ḥajar
al-‘Asqalānī
📌 Salah satu kitab ringkas terbaik dalam
ilmu hadits
🔥 Ibnu Ḥajar gak cuma nyingkat, tapi juga restruktur
total ilmu hadits dari cara lama (versi Ibn aṣ-Ṣalāḥ) ke versi yang lebih
logis dan runut.
💥 Bahkan ulama bilang:
"Kitab ini singkat, tapi udah cukup jadi
pegangan. Banyak kitab panjang justru nggak bisa gantiin dia."
✍️📚 Penjelasan & Turunannya:
🔸 a) Nuzhah an-Naẓar — syarah resmi dari
Ibnu Ḥajar sendiri
🔸 b) Syarah oleh Mulla ‘Alī al-Qārī (w.
1014 H)
🔸 c) Syarah oleh Al-Manāwī (w. 1031 H) —
judul: Al-Yawāqīt wa ad-Durar
🔸 d) Versi nazham oleh Al-Amīr
aṣ-Ṣan‘ānī — judulnya: Qaṣb as-Sukkar fī Naẓm Nukhbah al-Fikar
💠 4. Dan Akhirnya... Tiba di Naẓm
al-Bayqūniyyah
✨ Yep, ini dia yang sekarang kita lagi kupas:
Naẓm al-Bayqūniyyah
➡️ Sebuah puisi ilmiah pendek yang padat banget.
➡️ Jadi pintu masuk buat ribuan pelajar hadits
dari dulu sampai sekarang.
Kitab ini tuh kayak “starter pack” buat
ilmu hadits dirayah.
Dan inilah yang akan terus kita bahas bait demi bait.
🧠 Kesimpulan Gen Z Style:
Ilmu hadits bukan cuma kitab tebal berbahasa
Arab klasik — tapi juga berkembang ke bentuk puisi ilmiah, ringkasan edukatif,
dan syarah legendaris. Dan itu semua dilakukan oleh para ulama buat satu misi:
“Jaga sabda Nabi ﷺ
tetap murni, utuh, dan sampai ke kita dengan ilmu, bukan asumsi.”
Gak ngerti ilmu hadits hari ini = rentan
tertipu hadits palsu besok.
Belajar hadits itu bukan opsional — itu bagian dari menjaga agama. 🔒📖
الناظم
والنظم :
أما (
الناظم ) فالمعلومات عنه أقل من القليل بل لا يكاد يُعرف أصلاً. ولذا فقد اختلف في
اسمه : فقيل إنه عمر كما قاله النبهاني في شرحه ، وحكاه الزركلي في الأعلام على
الشك ، وقيل: طه كما جزم به عمر رضا كحالة في معجم المؤلفين , إذاً هو :
عمر
أو طه بن محمد بن فتوح الدمشقي البيقوني ولا يُدرى هل هذه النسبة إلى بلد أو قرية أو أب أو جد أو نحو ذلك كما
ذكره النبهاني , وتوفي كما قيل سنة (1080هـ) ، هذا كل ما يُعرف عن الناظم.
وأما
النظم : فشهرته تُغنى عن وصفه فهو نظم مختصر لا تتجاوز أبياته أربعاً وثلاثين
بيتاً كما نصّ على ذلك الناظم في آخر نظمه بقوله :
فوق الثلاثين بأربع أتت |
|
أقسامها ثم بخير خُتمت |
وهو مختصر نافع ينبغي على
كل مبتدئ في هذا الفن أن يحفظه ويُلِمَّ به ضبطاً وشرحاً. وقد قام بشرحه جماعة من
الفضلاء ، فمن هذه الشروح :
1- (
شرح الزرقاني ) للشيخ محمد الزرقاني ومعه حاشية الشيخ عطية الأجهوري.
2- (
النخبة النبهانية شرح المنظومة البيقونية ) لمحمد بن خليفة النبهاني.
3- (
التقريرات السنية شرح المنظومة البيقونية ) لحسن بن محمد المشاط, طبع مراراً
أمثلها بتحقيق الأستاذ/ فواز بن أحمد زمرلي.
4- (
الباكورة الجنية من قطاف متن البيقونية ) لمحمد أمين بن عبد الله الأثيوبي الهرري.
5- (
التعليقات الأثرية على المنظومة البيقونية
) لعلي بن حسن عبد الحميد الحلبي.
6- (
صقل الأفهام الجلية بشرح المنظومة البيقونية ) لمصطفى بن محمد بن سلامة.
وثم
شروح أخرى كثيرة صدرت حديثاً.
ولا
بد من الإشارة إلى أن هذا النظم عليه ملاحظات في جملة من الأبيات ؛ ولذا سوف أذكر
ما استُدرك عليه به من نظم وكل هذا مستفاد من استدراكات الأستاذ الدكتور/عبد
الستار أبي غدة , كما تجدها في التعليقات الأثرية. وهذا ثبت بالأقسام التي استدرك
عليه في تعريفها.
1-
الحديث الحسن. 2- المتصل. 3- العزيز 4-
المشهور
5-
المعنعن. 6- المرسل.
وبعد
, فهذا أوان الشروع في المقصود ، أسأل
الله تعالى العون والتوفيق والحمد لله رب العالمين.
🧑🏫📖 Siapa Sebenarnya Penyusun Nazham Bayqūniyyah?
👤 Identitas Sang Nadzim: Misterius Banget...
Jujur aja, informasi soal penulis nadhom
ini tuh minim banget. Bahkan sebagian ulama bilang:
"Hampir nggak ada yang tahu siapa dia
sebenarnya." 🤷♂️
📌 Ada beberapa pendapat soal nama lengkapnya:
- Sebagian bilang: ‘Umar —
ini disebut dalam syarah karya Al-Nabhānī.
- Yang lain bilang: Ṭāhā —
ini disebut oleh ‘Umar Riḍā Kahālah dalam Mu‘jam al-Mu’allifīn.
Jadi, nama lengkap yang diyakini (meski belum
pasti) adalah:
‘Umar atau Ṭāhā bin Muḥammad bin Fatūḥ
ad-Dimashqī al-Bayqūnī
Dan julukannya "al-Bayqūnī"? 🔍 Belum jelas itu nisbah ke:
- Kota?
- Desa?
- Ayah?
- Kakek?
- Marga?
🕯️ Diperkirakan wafat sekitar tahun 1080 H.
Dan ya... itu aja yang bisa kita temukan soal beliau. Misterius banget,
tapi karyanya melegenda. 💫
🧩 Tentang Nazham Bayqūniyyah Itu Sendiri
📜 Jumlah baitnya?
Cuma 34 bait! Yep, pendek tapi padat ilmu banget.
📍 Penulisnya sendiri bilang di akhir nazham:
فوق الثلاثين بأربعٍ أتت
أقسامُها ثم بخيرٍ خُتِمت
“Lewat tiga puluh ditambah empat bait,
Mengupas semua pembagian, ditutup dengan yang terbaik.”
🎯 Jadi kenapa kitab ini spesial?
- Karena ringkas, pas buat
pemula.
- Isinya menyentuh semua jenis
utama hadits.
- Banyak ulama dan ustaz
ngajarin kitab ini duluan ke santri sebelum masuk kitab-kitab tebal
kayak Muqaddimah Ibn aṣ-Ṣalāḥ atau Tadrīb ar-Rāwī.
📚 Beberapa Syarah (Penjelasan) Populer atas
Nazham Bayqūniyyah
Saking populernya, banyak ulama generasi
setelahnya yang bikin penjelasan alias syarah buat memperjelas isi
bait-baitnya. Ini beberapa yang paling terkenal:
📘 1. Syarah Az-Zarqānī
➡️ Lengkap dengan ḥāsyiyah dari Syaikh
‘Aṭiyyah al-Ajhūrī.
Klasik dan ilmiah.
📗 2. An-Nukhbah an-Nabhāniyyah
➡️ Karya Muḥammad bin Khalīfah an-Nabhānī
➡️ Bahas bait-baitnya secara jelas dan mudah
dicerna.
📙 3. At-Taqrīrāt as-Sunniyyah
➡️ Karya Ḥasan bin Muḥammad al-Mashāṭ
➡️ Udah beberapa kali dicetak. Cetakan terbaik:
versi Fawwāz ibn Aḥmad Zumarlī
📕 4. Al-Bākūrah al-Jinniyyah min Qiṭāf Matn
al-Bayqūniyyah
➡️ Oleh Muḥammad Amīn al-Harrarī al-Ityūbī
➡️ Cocok buat santri yang udah paham dasar dan
mau naik level.
📓 5. At-Ta‘liqāt al-Athariyyah
➡️ Oleh ‘Alī Ḥasan ‘Abdul-Ḥamīd al-Ḥalabī
➡️ Sangat bagus karena menyertakan catatan
koreksi ilmiah berdasarkan telaah para ahli.
📔 6. Ṣaql al-Afhām al-Jaliyyah
➡️ Oleh Muṣṭafā ibn Muḥammad Salāmah
➡️ Juga populer di kalangan pelajar hadits
pemula.
⚠️ Catatan Kritis atas Nazham Ini
Walau nadhom ini keren dan dipakai luas, tetap
aja ada beberapa catatan ilmiah penting, terutama dari:
📌 Prof. Dr. ‘Abd as-Sattār Abū Ghuddah
💡 Komentarnya bisa kamu temukan dalam Ta‘liqāt
al-Athariyyah.
🛠️ Hal-hal yang Disorot/Catatan Ilmiah:
Ada 6 poin penting dalam bait yang
dikritik atau diberi catatan oleh para ulama:
1. Hadits ḥasan – definisinya di bait tersebut kurang akurat.
2. Hadits muttaṣil (bersambung) – kurang rinci dalam menjelaskan kondisi
sanad.
3. Hadits ‘azīz – terlalu menyederhanakan makna.
4. Hadits mashhūr – butuh klarifikasi tambahan.
5. Hadits mu‘an‘an – harus dijelaskan syarat-syaratnya lebih
tegas.
6. Hadits mursal – perlu disempurnakan aspek sanad dan
perawinya.
📌 Intinya: kitab ini tetap sangat
bermanfaat, tapi harus diajarkan dengan syarah yang benar. Jangan asal
hafal, tapi pahami juga catatan-catatan korektif dari para ulama.
✅ Kesimpulan Gen Z Style
Bayqūniyyah itu kayak “playlist wajib” buat siapa pun yang mau masuk dunia
ilmu hadits.
🎧 Singkat, padat, berisi — cocok buat pemula,
dan tetap dikaji oleh ahli.
Tapi…
“Hati-hati, jangan cuma hafal. Pahami. Dan
pastikan kamu baca versi syarah atau catatan kritisnya.” 🔍
Karena di balik bait yang manis, ada detail
ilmiah yang wajib ditelusuri.
Ilmu hadits itu soal validitas dan kejujuran ilmiah.
bersambung insya Allah...